Jalur pendakian yang longsor ada di sekitar Pos 3 Waturejeng.
"Ada tiga titik longsor yang kami temukan, paska kebakaran kemarin. Longsor itu membahayakan pendaki sehingga sampai sekarang masih kami tutup," ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Ayu Dewi Utari, Selasa (17/11/2015).
Seperti diberitakan, bulan Oktober 2015 lalu terjadi kebakaran hutan di sekitar jalur pendakian Semeru, Jawa Timur.
Kebakaran hutan itu membuat pihak TNBTS menutup jalur pendakian selama sebulan. Pekan lalu, seiring telah turunnya hujan, kebakaran di kawasan tersebut telah sirna. Titik api dinyatakan padam secara sempurna.
Meski kebakaran telah usai, jalur pendakian tetap ditutup. Penutupan dilakukan karena petugas menemukan titik longsoran yang berpotensi membahayakan pendaki.
Selain menutup jalur pendakian, petugas TNBTS juga sedang membuat jalur baru. Jalur yang dibuat masih di sekitar Waturejeng namun berbeda dari jalur sebelumnya.
"Saya belum mengetahui berapa meter jauhnya dari jalur lama, kami juga masih melihat situasi dan kondisi lapangan," imbuh AYu.
Pembuatan jalur baru itu ditargetkan selesai akhir November 2015 ini, sehingga bulan Desember mendatang pendakian ke Semeru bisa dibuka kembali.
Sumber : Surya Malang